Mungkin sebagian orang masih ada yang sulit membedakan antara ikhlas dan ridha, bahkan bisa jadi ada juga yang beranggapan antara ikhlas dan ridha itu sama saja, hanya beda huruf dan pengucapannya saja. Pada dasarnya ikhlas dan ridha memang hampir sama artinya, tapi bukan berarti kita bisa menyamakan arti kedua kalimat tersebut
Ridha dan ikhlas adalah dua hal yang berbeda.Ikhlas berasal dari kata akhlasha yang merupakan bentuk kata kerja lampau intransitif khalasha dengan menambahkan satu huruf alif bentuk mudhari (saat ini) dari akhlasha adalah yukhlishu dan bentuk masdharnya yaitu ikhlas.Kata tersebut berarti murni, bersih, jernih, tanpa campuran. Ikhlas adalah suatu sikap perbuatan yang di lakukan hanya demi dan karena Allah semata tanpa mengharapkan imbalan dan pujian dari orang lain.Sedangkan ridha berarti rela yang berhubungan dengan qodha dan qodar dari Allah.
Ridha adalah mempercayai dengan sungguh-sungguh bahwa apa yang menimpa kita baik suka maupun duka adalah yang terbaik menurut Allah. Dan apapun yang telah di gariskan oleh Allah kepada hamba-Nya adalah sesuatu yang akan berdampak baik pula bagi hamba-Nya.Landasan niat yang ikhlas ialah memurnikan niat karena Allah semata. Setiap bagian dari perkara duniawi yang sudah mencemari amal kebaikan, sedikit atau banyak, dan apabila hati kitabergantung kepadanya maka kemurnian amal tersebut akan akan ternoda atau hilang keikhlasannya. Karena itu orang yang jiwanya terkalahkan oleh perkara duniawi mencari kedudukan atau popularitas maka tindakan dan perilakunya itu mengacu pada sifat tersebut, sehingga ibadah yang ia lakukan tidak akan murni seperti shalat, puasa, ,menuntut ilmu, berdakwah, dan lain sebagainya.
Mewujudkan sifat ikhlas bukanlah sebuah perkara yang gampang untuk di laksanakan bagi seseorang. Seseorang yang melakukan suatu keikhlasan akan bertentangan dengan orang yang bersifat Riya, riya adalah lawan dari ikhlas. Riya sendiri memiliki arti melakukan sesuatu amal perbuatan dengan niat agar dilihat dan diketahui orang,tujuannya ialah agar mendapatkan sanjungan atau pujian dari orang lain.Perbuatan Riya memang sangatlah bertentangan dengan perilaku ikhlas.Orang yang melakukan sebuah pekerjaan apabila ada maunya saja dapat di kategorikan ke dalam perilaku riya. Contoh sikap riya misalnya seperti seorang anak yang gemar membantu gurunya menulis pelajaran di papan tulis, menghapus papan tulis,menyapu kelas hanya ketika guru tersebut berada di dekatnya, dengan maksud ingin di puji sebagai anak yang rajin, maka sikap seperti ini telah masuk kepada riya. Sedangkan orang yang ikhlas tidak akan mau perbuatannya agar diketahui orang lain, biasanya orang seperti ini berprinsip bahwa biarlah perbuatan yang dilakukannya cukup hanya dirinya dan tuhannya lah yang tahu. Ada lagi orang yang belajar karena ingin kedudukan yang lebih tinggi dari yang lain, agar mendapat harta dan tahta. Dengan tujuan agar dikatakan sebagai seseorang yang pintar, pandai, cerdik, dan bisa mengalahkan orang yang tidak pintar supaya orang lain bisa berpaling kepadanya.
Niat ikhlas memanglah harus di landasi oleh kesucian niat semata-mata hanya ingin tolong menolong dan mengharap pahala dari allah bukan pujian dari orang banyak. Jika ingin memiliki sifat ikhlas maka perangilah sifat sombong, kegilaan akan pangkat kedudukan, harta yang di pamerkan dan lainnya.Sulitnya melakukan ikhlas di karenakan hati manusia yang terkadang berbolak balik akibat godaan setan. Setan dan iblis adalah musuh bebuyutan bagi kita sebagai anak cucu adam dan hawa.Mereka selalu berusaha agar manusia memiliki sikap buruk seperti mereka, mereka akan terus berusaha untuk menjatuhkan dan menjerumuskan manusia kepada langkah yang salah.Ia tidak akan senang apabila melihat kita melakukan perbuatan baik walaupun sebesar biji bayam.Ia selalu mencari dan terus saja mencari cara agar manusia masuk kepada perangkapnya dan terbuai oleh duniawi.Maka tidak heran lagi jika kita awalnya sudah ikhlas melakukan sebuah perbuatan bisa saja niat baik itu ternoda akibat godaan dari setan. Mereka merayu dan menggoda kita supaya kita mengatakan hal yang telah kita lakukan tanpa di ketahui oranglain sebelumnya untuk di beberkan dan di beritakan tentang kebaikan tersebut. Akibatnya niat ikhlas yangsebelumnya akan rusak oleh sikap tersebut.Walau bagaimana pun ikhlas adalah syarat utama di terimanya suatu amalan kebaikan.
Di dalam al-quran dan sunah sudah banyak disebutkan perintah untuk berperilaku ikhlas kedudukan dan keutamaan ikhlas.Ada disebutkan wajibnya ikhlas kaitannya dengan kemurnian tauhid dan meluruskan aqidah, dan ada yang kaitannya dengan kemurnian amal dari berbagai tujuan.Jadi pokok utama dari ikhlas sebagai syarat diterimanya amal. Hal yang hampir sama artinya dengan ikhlas yaitu Ridha, ridha memiliki pengertian menerima semua yangterjadi atas dirinya denhan lapang dada dan senang hati, dan meyakini bahwa semua yang terjadi adalah atas kehendak Allah swt.Ridha jugadapat diartikan sebagai perasaan gembira atau senang hati dalam menerima keputusanAllah swt.Ridha mencerminkan ketenangan jiwa seseorang. Orang yang mempunyai sikap ridha akan dapat merasakan nikmat yang telah diberikan oleh Allah terhadapnya. Orang tersebut juga akan sabar dalam menerima cobaan atau musibah yang menimpanya. Hal yang bisa kita lakukan agar membiasakan diri dengan berperilaku ridha dalam kehidupan sehar
Tinggalkan Komentar